Banda Aceh, Harian Analisa – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH USK) Pada Tanggal 14-17 November 2023 melaksanakan Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan Hewan Garis Depan Di Provinsi Aceh Dalam Pengendalian Dan Penanggulangan Wabah Penyakit Ternak Pada Sektor Peternakan Sapi Indonesia, Jumat (17/11/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan kerjasama antara Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) dengan Indonesia Australia Red Meat and Cattle Partnership (IARMCP). Pelaksanaanya dilakukan di dua lokasi, yaitu di Hotel Diana Banda Aceh untuk materi pelatihan, dan di Gampong Cot Preh, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar untuk kegiatan simulasi lapangan.
Dekan FKH USK, drh. Teuku Reza Ferasyi, MSc., PhD., menyampaikan bahwa dalam kegiatan kerjasama dengan AFKHI dan IARMCP ini, FKH USK diamanahkan untuk mengelola sejumlah 3 batch kegiatan pelatihan dengan pusat lokasinya di Banda Aceh, Langsa dan Medan.
Untuk kegiatan batch pertama dilangsungkan di Banda Aceh mengikutsertakan sejumlah 30 peserta yang berasal dari Dinas atau lembaga yang melaksanakan fungsi peternakan di sejumlah 9 kabupaten/kota dan perwakilan Dinas Peternakan Aceh.
Kegiatan selanjutnya akan dilakukan Bulan Desember 2023 di Kota Medan dan Januari 2024 di Kota Langsa, yang masing-masing akan mengikutkan sejumlah 30 peserta dari sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Pelaksanaan pelatihan ini melibatkan fasilitator nasional, yang terdiri dari drh. Sulistio Budi Sulistyo dan drh. Dewi Anggreini, MM, serta satu fasilitator lokal dari FKH USK, Prof. Dr. drh. M. Hanafiah, M.P. Peserta kegiatan dikarantina di Hotel Diana selama 4 hari untuk mengikuti kegiatan secara penuh.
Materi kegiatan meliputi pengenalan pengertian dasar epidemiologi, one health serta investigasi wabah yang dikombinasi dengan simulasi penyidikan wabah penyakit hewan di lapangan.
Pembukaan kegiatan ini dilakukan oleh Kepala Dinas Peternakan Aceh, Bapak Zalsufran, ST, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa menyambut baik kegiatan pelatihan yang dilakukan FKH USK.
Beliau mengharapkan melalui kegiatan pelatihan ini akan mendukung kebutuhan Aceh terkait tenaga kesehatan hewan garis depan yang dapat membantu upaya pemerintah daerah untuk membebaskan Aceh dari sejumlah penyakit hewan menular dan zoonosis yang masih dilaporkan di Aceh.
Diantaranya seperti penyakit brucellos yang masih ditemukan kasusnya di sejumlah kabupaten/ kota. Oleh karena itu dengan pelatihan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan hewan garis depan nantinya akan dapat dimanfaatkan untuk mendukung strategi dan upaya pemerintah daerah untuk memberantasnya.
Beliau menyampaikan sangat berterima kasih atas inisiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh FKH USK sebagai mitra yang sangat dekat dengan Dinas Peternakan Aceh.
Pembukaan kegiatan pelatihan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar dan Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kuta Baro, Aceh Besar. Semua pihak ini merupakan mitra yang penting dalam penguatan tenaga kesehatan garis depan di Aceh.