Simeulue Harian Analisa – Pada awalnya kejadian awak media mataaceh.com mau konfirmasi berita melalui saluran telepon genggam Rajian Saleh, terkait pendaftaran bakal calon bacaleg tahap dua pada tanggal 9/7/2023 sore, ia menyarankan, coba hubungi saja Nirwanuddin, karena itu bagian dia dan langsung dikirimkan nomor kontak Nirwanuddin tersebut.
Setelah itu pihak wartawan mencoba menghubungi melalui saluran telpon genggamnya, namun tidak diangkat, akhirnya di coba dengan melalui pesan chat WhatshApp, benginilah ceritanya. Sinabang, 11/07/2023.
Arogansi terhadap Wartawan kembali dipertontonkan oleh sejumlah oknum pejabat di Kabupaten Simeulue. “Hari ini” Anggota KIP Simeulue, Divisi Teknis, Nirwanuddin saat dimintai konfirmasi malah balek meminta kartu pers Wartawan Mataaceh di Simeulue meskipun di awal telah memperkenalkan diri secara tertulis oleh wartawan yang bersangkutan.
Bahkan tak sebatas meminta mengirimkan kartu Pers tapi juga mengatakan dirinya bahwa penulis dan sudah banyak karya tulisnya namun dia bukan Wartawan karena dia (red-Nirwanuddin) belum UKW.
“Yang bisa nulis itu banyak, cuma yang terverifikasi itu sikit, makanya kita mau pastikan dan puluhan sudah tulisan saya, cuma saya bukan wartawan, karena saya belum mengikuti UKW” cakap dalam whatshAppnya
Lebih lanjut dalam chat WhatsApp ke Wartawan Mataaceh di Simeulue Ia perlu melihat Kartu Pers untuk Ia ingin melakukan cek apakah terferivikasi di dewan pers atau tidak. Saat dikirim foto kartu Pers yang dikeluarkan Mataaceh Nirwanuddin menganggap kartu yang dikeluarkan oleh redaksi Mataaceh tidak dapat diverifikasi.
Rasa rasanya komosonir KIP Simeulue Nirwanuddin memverifikasi status wartawan dan media saat mau komfirmasi berita. Seyogyanya lembaga atau instansi pemerintah terbuka terhadap keterbukaan informasi public. Apalagi KIP sebagai penyelenggara Pemilu yang menjunjung jujur dan adil. (Swd)