Pidie, Harian Analisa – Dalam upaya percepatan pelaksanaan Sub PIN Tahap II Imunisasi Tetes Manis Polio, Kemenag Pidie melaksanakan Rakor dengan Kepala Madrasah Ibtidayah Negari dan Swasta (MIN/MIS) dan Raudhatul Atfal (RA) se-Kabupaten Pidie.
Rapat koordinasi yang berlangsung di Aula Mushalla Kantor setempat, dihadiri Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pidie, dr Ellya Noer, Kasie Madrasah Kemenag Pidie, Drs. Saifuddin, Kepala MIN/MIS dan RA se-Kabupaten Pidie, serta Konsultan Imunisasi UNICEF Aceh, Yulizar Kasma.
Kasie Madrasah mewakili Kepala Kantor Kemenag Pidie, Drs Saifuddin, Kamis (2/2/2023) mengatakan, Rakor tersebut berlangsung dua hari lalu, bertujuan agar ada kesepakatan pihak MIN/MIS dan RA, dimana semua siswa di masing-masing institusi mendapatkan Tetes Manis Polio.
“Ini kewajiban kita untuk menyampaikan informasi yang benar, jangan sampai fakta yang benar tidak tersampaikan dengan baik kepada guru-guru dan orang tua siswa, sehingga anak-anak tidak mendapatkan perlindungan dari bahaya lumpuh layuh atau Polio,” sebut Saifuddin.
Saifuddin menambahkan, bahwa sebagai guru tidak akan sanggup melihat murid- murid kelak lumpuh akibat Polio, untuk itu fasilitas dan pastikan semua siswa mendapatkan tetes pencegahan ini.
Sebagai Kepala MIN/MIS dan RA, bapak dan ibu harus pintar bicara dengan orang tua wali, toh saat pemberian Vitamina A tidak perlu ijin orang tua.
“Kita tentu punya strategi masing-masing untuk memastikan ini berjalan dengan baik, sehingga semua anak atau minimal 95 persen mendapatkan Tetes Manis Polio,” ujar Saifuddin.
Sementara itu, Kabid P2P, dr Ellya Noer menyampaikan apresiasi kepada Kepala MIN/MIS dan RA yang tetap hadir pada Rakor percepatan Sub PIN Putaran II Imunisasi Tetes Manis Polio, walau dalam kondisi banjir.
Ellya Noer mengatakan, bahwa Tetes Manis Imunisasi Polio Tahap II ini sangat perlu dan wajib diberikan, agar kekebalan tubuh anak maksimal terhadap bahaya penularan virus Polio.
Tetes Manis, sebut Ellya Noer adalah untuk mencegah Polio, terlebih pula sudah 88.000 lebih anak-anak Pidie telah diberikan tetes Polio tersebut pada putaran I, dan Alhamdulillah lancar, sehingga perlu dilengkapi dengan tetes yang kedua.
Ditambahkannya, untuk bisa berjalan dengan baik, dalam satu pekan ini bisa selesai 95 persen. Namun tidak bisa terlaksana tanpa bantuan para sekolah dan madrasah, karena 70 persen sasaran anak ada di Lembaga Pendidikan.
“Kami yakin, para kepala MIN/MIS dan RA siap untuk mensukseskan sub PIN putaran II Imunisasi Tetes Manis Polio ini. Kami petugas Kesehatan menyampaikan pemahaman tentang bahaya lumpuh Polio dan siap meneteskan imunisasi kepada anak-anak,” ucap Kabid P2P.
Menyangkut kemampuan mengumpulkan anak-anak guna mendapatkan Imunisasi Tetes Manis Polio ini, ujar dr Ellya Noer, bapak dan ibu yang punya kekuatan besar.
Alhamdulillah, Tim Gerak Cepat (TGC) penanggulangan Polio Pidie, terus bergerak melakukan kegiatan Sub PIN putaran II Imunisasi Tetes Manis Polio.
“Dan hari pertama ini mencapai cakupan 10.961 anak (11,9 persen), sementara beberapa gampong dan sekolah yang tidak bisa diakses karena banjir akan di Reschedule,” kata dr Ellya Noer.
Dikesempatan itu, Ellya Noer mengatakan, beberapa Puskesmas juga belum menyampaikan laporan, karena beberapa terkendala, termasuk masalah listrik sejak semalam.
Sementara itu, Konsultan Imunisasi UNICEF Aceh, Yulizar Kasma mengatakan, bahwa kegiatan yang dilakukan pihaknya untuk perlindungan anak-anak Pidie dari Polio, sehingga akan berbuah manis dikemudian hari.
“UNICEF sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Dinkes dan Kemenag. Komitmen bersama sangat penting agar semua anak Pidie yang sekolah di Madrasah dan RA mendapatkan haknya,” demikian Yulizar.***