Banda Aceh, Harian Analisa – Majelis Pendidikan Aceh (MPA) menggelar seminar Standarisasi Pendidikan Dayah di Aceh yang berlangsung di Hotel Rasamala, Banda Aceh, Kamis (3/7/2023).
Seminar yang dibuka Wakil Ketua MPA, Said Mustafa itu menghadirkan sejumlah pemateri. Adapun para peserta berjumlah 80 orang yang berasal dari kabupaten/kota se-Aceh.
Dalam kesempatan itu, Said Mustafa menyampaikan seminar ini bertujuan menyampaikan hasil kajian MPA tentang kondisi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di dayah salafi dan dayah terpadu di 11 kab/kota daerah itu.
“Seminar ini akan dimonitor oleh Prof Syahrizal Abbas,” kata Said.
Pada kesempatan yang sama, Said menjelaskan bahwa dayah merupakan lembaga pendidikan yang cukup ramah dan berkiprah sangat besar dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah ujung barat Sumatra itu.
Di sisi lain, kata dia, dayah di Aceh saat ini tumbuh dan berkembang cukup pesat. Setidaknya ada tiga tipe dayah yang dimiliki Aceh saat ini, yaitu dayah salafi, terpadu dan ulumul qur’an.
“Nah, ketiga tipe dayah ini mempunyai misi yang sama, yaitu meningkatkan sumber daya manusia,” jelasnya.
Di tengah perkembangan tersebut, Said mengakui bahwa masih banyaknya kendala yang dihadapi di lapangan, terutama standarirasi dayah. Oleh karena itu, kehadiran Majelis Badan Akreditasi Dayah Aceh (MADA) menjadi sangat penting.
Menurut SAID, MADA memiliki peranan penting dalam menimalisir kendala maupun potensi konflik dayah di lapangan, salah satunya melalui standariasi maupun penilaian.
“Oleh karena itu MPA menilai pentingnya kajian, bagaimana sih standar pendidikan dayah itu,” ujarnya.***